Sabtu, 17 Maret 2012

Pembuatan Herbarium

A. Dasar Teori
Herbarium adalah sampel tumbuhan yang dikeringkan. Herbarium berguna di dalam pengenalan
dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. Herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian
tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk identifikasi. Pada tumbuhan
tingkat rendah organ-organ tersebut adalah spora atau kumpulan-kumpulan spora dan bagianbagian
tertentu yang spesifik. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat tinggi, bagian-bagian tersebut
berupa bunga, buah, dan biji karena dasar klasifikasi tumbuhan tersebut adalah struktur bunga.
Karenanya sampel yang berupa bunga adalah syarat utama untuk berhasilnya identifikasi sampai
ke tingkat suku atau spesies. Sedangkan organ-organ lain seperti akar, batang, dan daun sifatnya
adalah tambahan.
B. Tujuan
Membuat herbarium untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1. Herbarium kit, meliputi sasak (pengepres) berupa anyaman bambu atau papan serta kertas
koran dan potongan kardus seukuran kertas A3, gunting atau pisau, etiket gantung (untuk men-catat keterangan sampel ketika diperoleh di lapangan), etiket gantung (untuk mencatat keterangan
pada kertas herbarium).
2. Kertas A3, dengan helaian kertas yang terlepas
3. Selotip dan lem
4. Pensil dan pulpen
5. Formalin atau alkohol
D. Cara Kerja
1. Ambillah sampel, berupa bagian-bagian tumbuhan yang
representatif (bunga, buah, dan biji). Bisa juga ditambahkan
bagian-bagian lain yang mendukung misalnya daun,
akar, dan batang yang memiliki perawakan yang khas.
2. Letakkan sampel tersebut di atas kertas koran, kemudian
dipres dengan sasak. Cara pengepresan adalah bagian
paling bawah berupa sasak kemudian disusul dengan
potongan kardus dan kertas koran di atasnya. Setiap
sampel diberi pembatas berupa kertas koran, potongan
kardus digunakan untuk membatasi setiap lima sampel.
Satu set herbarium kit dapat digunakan untuk mengepres
sampai 30 sampel, menyesuaikan dengan ukuran
sampel-sampel tersebut. Untuk menghindari tumbuhnya
jamur pada sampel-sampel tersebut dapat dilakukan
dengan menyemprotkan formalin atau alkohol. Jangan
lupa untuk memberikan etiket gantung pada setiap sampel,
yaitu berisi keterangan mengenai nomor koleksi,
tanggal pengambilan sampel, lokasi, dan nama jenisnya.
Penulisan keterangantersebut dilakukan dengan
pensil.
3. Keringkan sampel-sampel tersebut dengan dijemur, dikeringanginkan, atau diletakkan di bawah
lampu pijar.
4. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan sampel-sampel
tersebut untuk ditempelkan pada kertas herbarium (A3).
5. Sampel yang telah dikeluarkan dari sasak harus segera ditempelkan pada kertas herbarium
dengan hati-hati. Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi
sepotong kertas agar bagian lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel. Apabila
sampel terlalu besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat atau dipotong
pada bagian-bagian tertentu dengan hati-hati sehingga tidak menghilangkan ciri-cirinya.
6. Lengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang berisi keterangan mengenai tanggal,
tempat diketemukan, habitatnya, nama penemu, catatan khusus, nama suku, dan nama spesies.
Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pulpen. Etiket ini ditempelkan pada pojok
kanan bawah dengan sedikit lem pada sisi kanannya.
7. Kumpulkan herbarium dari berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, dan tumbuhan berbiji), dengan
komposisi minimal tiga jenis lumut, empat jenis paku, dan lima jenis tumbuhan berbiji. Lakukan
identifikasi dengan buku-buku yang ada atau sarana identifikasi yang lain termasuk bertanya
pada ahli botani.
8. Kumpulkan pekerjaan kalian sebagai pelengkap laboratorium sehingga dapat digunakan untuk
kegiatan belajar selanjutnya.
E. Pembahasan
1. Berdasarkan herbarium yang berhasil kalian, jelaskan langkah-langkah yang efektif dalam
mengambil sampel untuk herbarium.2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat herbarium.
3. Adakah di antara herbarium yang kalian buat terjadi kerusakan atau terserang jamur? Jelaskan
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
4. Jelaskan cara menggunakan herbarium untuk melakukan identifikasi jenis-jenis tumbuhan.
5. Buatlah deskripsi yang menggambarkan ciri-ciri setiap spesies tumbuhan yang ada dalam herbarium
kalian dan juga kunci identifikasinya.
Catatan:
Proses pembuatan herbarium ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih untuk melakukan identifikasi
sampai ketingkat suku dan spesies juga diperlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, percobaan
ini bisa dijadikan sebagai proyek dengan alokasi waktu sekitar tiga bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar